Richard Marx Bantu Lumpuhkan Penumpang Mabuk di Korean Air
A
A
A
LOS ANGELES - Richard Marx mendapatkan banyak pujian setelah membantu menahan seorang penumpang mabuk di sebuah penerbangan Korean Air. Penumpang itu terpaksa ditahan karena diduga menyerang penumpang lainnya di pesawat tersebut.
Insiden ini terjadi ketika Richard bersama istrinya, Daisy Fuentes, sedang dalam perjalanan dari Hanoi menuju Seoul. Richard menyebut insiden itu berbahaya. Dia juga menduga bahwa kru pesawat itu tidak terlatih untuk menghadapi situasi seperti itu.
Richard dan Daisy, mantan VJ MTV, lantas mengunggah foto insiden itu di akun media sosial mereka. Menurut Daisy, pria yang duduk di barisan sebelah pasangan itu “jadi gila” dan mulai menyerang para pramugari serta penumpang lain. Pria itu juga mendorong pramugari dan menjambak mereka. Daisy menuturkan, kru kabin terlihat tidak siap menghadapi insiden semacam itu dan membutuhkan waktu empat jam untuk melumpuhkan pria tersebut.
“Mereka tidak sepenuhnya bisa mengendalikan dia. Mereka tidak tahu bagaimana menggunakan taser dan tidak tahu bagaimana mengikatkan tali ke tubuh pria itu (dia bisa lolos dari ikatan tali itu sebanyak tiga kal),” tulis Daisy di Instagram, seperti dikutip BBC.
Di laman Facebook-nya, Richard, yang berada di Hanoi untuk menggelar konser, mengatakan, seorang awak kabin dan dua penumpang luka-luka dalam insiden tersebut. Pelantun Hazard ini menuturkan, polisi langsung naik ke pesawat itu begitu mereka mendarat di Seoul. Dia dan istrinya sudah tiba di rumah mereka di Los Angeles dengan aman dan selamat.
“Seluruh pramugari itu tidak tahu dan tidak terlatih untuk menghadapi orang seperti ini dan dia baru bisa dilumpuhkan setelah saya dan penumpang pria lainnya turun tangan. Korean Air seharusnyab diberi sanksi karena tidak tahu bagaimana menghadapi situasi seperti ini tanpa intervensi penumpang,” papar Richard.
Korean Air mengonfirmasikan bahwa penumpang tersebut sudah dilumpuhkan dan telah diserahkan kepada polisi. Tapi, mereka tidak merespons tuduhan Richard atas kru mereka.
Menurut Yonhap, penumpang berusia 34 tahun itu telah menenggak 2,5 gelas minuman keras dan mabuk saat penerbangan. Polisi dilaporkan telah membebaskan pria itu karena dia terlalu mabuk untuk diperiksa. Polisi akan memanggilnya kemudian.
Insiden itu memicu pujian atas aksi Richard dengan sebagian besar netizen menggunakan judul lagunya untuk memujinya. Tapi, Richard menolak disebut sebagai pahlawan atas tindakannya di pesawat tersebut.
“Tidak ada langkah ‘pahlawan’ besar sama sekali. Saya hanya melakukan apa yang semestinya dilakukan orang di situasi yang sama. Terima kasih atas perhatiannya,” ujar dia.
Insiden ini terjadi ketika Richard bersama istrinya, Daisy Fuentes, sedang dalam perjalanan dari Hanoi menuju Seoul. Richard menyebut insiden itu berbahaya. Dia juga menduga bahwa kru pesawat itu tidak terlatih untuk menghadapi situasi seperti itu.
Richard dan Daisy, mantan VJ MTV, lantas mengunggah foto insiden itu di akun media sosial mereka. Menurut Daisy, pria yang duduk di barisan sebelah pasangan itu “jadi gila” dan mulai menyerang para pramugari serta penumpang lain. Pria itu juga mendorong pramugari dan menjambak mereka. Daisy menuturkan, kru kabin terlihat tidak siap menghadapi insiden semacam itu dan membutuhkan waktu empat jam untuk melumpuhkan pria tersebut.
“Mereka tidak sepenuhnya bisa mengendalikan dia. Mereka tidak tahu bagaimana menggunakan taser dan tidak tahu bagaimana mengikatkan tali ke tubuh pria itu (dia bisa lolos dari ikatan tali itu sebanyak tiga kal),” tulis Daisy di Instagram, seperti dikutip BBC.
Di laman Facebook-nya, Richard, yang berada di Hanoi untuk menggelar konser, mengatakan, seorang awak kabin dan dua penumpang luka-luka dalam insiden tersebut. Pelantun Hazard ini menuturkan, polisi langsung naik ke pesawat itu begitu mereka mendarat di Seoul. Dia dan istrinya sudah tiba di rumah mereka di Los Angeles dengan aman dan selamat.
“Seluruh pramugari itu tidak tahu dan tidak terlatih untuk menghadapi orang seperti ini dan dia baru bisa dilumpuhkan setelah saya dan penumpang pria lainnya turun tangan. Korean Air seharusnyab diberi sanksi karena tidak tahu bagaimana menghadapi situasi seperti ini tanpa intervensi penumpang,” papar Richard.
Korean Air mengonfirmasikan bahwa penumpang tersebut sudah dilumpuhkan dan telah diserahkan kepada polisi. Tapi, mereka tidak merespons tuduhan Richard atas kru mereka.
Menurut Yonhap, penumpang berusia 34 tahun itu telah menenggak 2,5 gelas minuman keras dan mabuk saat penerbangan. Polisi dilaporkan telah membebaskan pria itu karena dia terlalu mabuk untuk diperiksa. Polisi akan memanggilnya kemudian.
Insiden itu memicu pujian atas aksi Richard dengan sebagian besar netizen menggunakan judul lagunya untuk memujinya. Tapi, Richard menolak disebut sebagai pahlawan atas tindakannya di pesawat tersebut.
“Tidak ada langkah ‘pahlawan’ besar sama sekali. Saya hanya melakukan apa yang semestinya dilakukan orang di situasi yang sama. Terima kasih atas perhatiannya,” ujar dia.
(alv)